Selasa, 24 Maret 2020

Sistem reproduksi manusia

Alat Reproduksi Manusia beserta Fungsinya



Alat reproduksi adalah alat yang digunakan untuk proses reproduksi manusia. Baik wanita maupun pria pasti memiliki alat reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya digunakan untuk menghasilkan generasi generasi penerus mereka. Tanpa adanya alat reproduksi sangat mustahil akan terjadi penerusan generasi dalam keluarga itu. Sekiranya ada dua jenis alat reproduksi yang nantinya akan dibahas, alat reproduksi terdiri dari dua jenis yaitu alat reproduksi dalam dan alat reproduksi luar. bagi laki laki terdiri dari penis dan skrotum sebagai alat reproduksi bagian luar dan juga testis, epididymis, prostat, vesika seminalis, vas deferens dan juga kelenjar bulbouretral sebagai alat reproduksi bagian dalam. Sedangkan untuk wanita terdiri dari vagiana, labia mayora, labia minora mons pubis dan klitoris sebagai alat reproduksi bagian luar dan ada ovarium, tuba falopii atau oviduk dan juga uterus atau Rahim sebagai alat reproduksi bagian dalam.
Untuk lebih jelaskan akan di jabarkan satu persatu mengenai alat reproduksi manusia :

Pria

reproduksi pria
Sudah tidak umum lagi mengenai pembelajaran alat reproduksi manusia pada pria yang memiliki beberapa bagian yang akan membantu  berjalannya proses reproduksi pada pria yang akan melalui berbagai saluran dan juga akan membantu proses untuk menghasilkan sperma yang akan digunakan untuk membuahi sel telur sehingga akan terbentuk sebuah janin. Begitu penting juga alat reproduksi pada pria yang sebaiknya untuk dijaga dan dijauhkan dari yang membahayakan pada alat kelamin pria.
Alat repduksi pada pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deference, dan kelenjar kelamin yang akan membantu saluran pada alat reproduksi pria.
Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian alat kelamin pada pria beserta gambarnya :
1. Penis
Menurut bahasa penis berasal dari kata Phallus yang memiliki arti sebagai ekor. Penis adalah organ bagian luar dari alat reproduksi, karena penis berada dibagian luar, penis dapat di lihat dengan mata tanpa bantuan alat apapun. Pada bagian reproduksi penis ini memilki jaringan erektil yang cukup besar. Jaringan tersbut terdiri dari tiga jaringan, disetiap jaringan mengandung pembuluh darah yang jumlahnya cukup besar dan beranastomosa.
Di dalam penis terdapat beberapa bagian yang lain :
  • korpus kavernosa – yaitu jaringan ini merupakan kumpulan jaringan erektil dorsal yang terdiri dari dua kumpulan itu terdapat jembatan dengan jenis jaringan yang dapat dibilang sama.
  • Korpus spongiosum – Jaringan ini merupakan jaringan vertal yang lebih kecil di bandingkan jaringan yang lain. Jaringan ini terletak mengelilingi urerta dan juga jaringan ini berfungsi untuk melindungi uretra, karena kompenen pada jaringan ini membungkus uretra.
  • Gland penis – Gland penis adalah bagian penis yang terletak di ujung penis.
Sedangkan pada kavernosa, pada bagian badan kavernosa juga dikelilingi oleh jaringan yang padat, jaringan itu adalah jaringan penyambung yang disebut tunika albuginea. Sedangkan pada uretra dalam penis juga dikelilingi oleh jaringan erektil yang memiliki banyak rongga-rongga yang mengandung banyak pembuluh darah. Darah pada penis ini akan di terima oleh arteria penis dan akan dibentuk cabang untuk membentuk arteria dorsal dan juga arteri pada bagian dalam yang memiliki pasangan atau berpasangan. Pada bagian penis ia memiliki darah yang melimpah, karena penis merupakan organ yang mempunyai suplai darah yang cukup melimpah pada urat saraf spinal, parasimpatik dan juga pada saraf simpatik, serta pada organ ujung sensoris lainnya.
Fungsi Penis 
  • Sebagai sarana untuk jalur air seni di buang – Penis merupakan saluran, seperti hal nya sebuah pipa, ia akan digunakan untuk membuang kotoran yang berada di dalam. Melalui penis, kotoran atau air seni dapat disalurkan keluar agar tidak terjadi penyakit di dalamnya
  • Dapat digunakan untuk alat senggama
2. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster
Fungsi dari skrotum
  1. Memberikan lingkungan pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-80C lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu pada tubuh
  2. Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga
  3. Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh maupun bergerrak mendekati tubuh.
3. Testis
Testis adalah organ reproduksi pria yang berada di dalam organ reproduksi, testis ini memiliki bentuk oval dan juga testis terletak di bagian daalam skrotum, seperti telah dijelaskan diatas tadi bahwa skrotum adalah alat yang digunakan untuk menjaga testis agar tetap memiliki suhu yang sesuai dengan suhu pada lingkungannya.
Fungsi testis
  1. Digunakan untuk alat penghasil spermatozoa atau sel kelamin jantan
  2. Sebagai alat untuk menghasilkan hormone seks testrosteron
  3. Menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjadi
4. Epididimis
Bagian ini adalah bagian organ pada alat reproduksi yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimin berada pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk hampir seperti huruf C
Fungsi epididimis 
  1. Digunakan sebagai lat penyimpanan
  2. Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan
  3. Epdidimis merupakan tempat untuk pematangan sperma
5. Vas deferens
vas deferens merupakan saluran organ reproduksi, vas deferens biasa berbentuk seperti layaknya tabung.
Fungsi vas deferens 
  1. saluran sebagai jalannya sperma ke veskula
  2. tempat untuk menampung sperma
  3. tempat untuk proses pematangan sperma
6. kelenjar kelamin
kelenjar kelamin merupakan organ pada kelamin pria. Kelenjar kelamin memiliki tiga bagian yaitu bagian vesikula seminalis atau disebut kantung air mani, kelenjar prosta, dan juga kelenjar bulbouretra. Tiga bagian itu
  1. vesikula seminalis atau kandung mani merupakan organ yang berfungsi ungtuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
  2. kelenjar prostat adalah organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih. Kelenjar ini berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada dalam kelenjar ini. cairan ini dan juga cairan pada seminalis bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma
  3. kelenjar bulboutetra adalah kelenjar yang juga memiliki jumlah sepasang, kelenjar ini memiliki fungsi untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi yang memiliki sifat basa. Kelenjar bulboutetra ini beradi di bawah kelenjar prostat.
  4. saluran ejakulasi
    saluran ini memiliki fungsi menghubungkan uretra dengan vesikula seminalis merupakan bagian dari penis yang memiliki fungsi untuk tempat keluar sperma dan air mani. jaadi saluran ini berfungsi untuk meneluarkan airmani disaat melakukan hubungan seksual, dengan adanya air mani yang berhasil menuju indung telur baru akan terjad masa kehamilan.
itu adalah beberapa dari organ kelamin atau alat reproduksi pria beserta dengan beberapa fungsinya, selanjutnya akan dirincikan alat reproduksi bagi wanita beserta beberapa penjelasannya.

Wanita

reproduksi wanita 
Sama hal nya pada proses reproduksi manusia yang terdapat pada wanita yang memiliki beberapa bagian pada saluran reproduksi wanita yang akan membantu proses reproduksi pada wanita dengan adanya saluran pada alat reproduksi yang akan membentuk alat reproduksi pada wanita secara sempurna dan akan menjadikan reproduksi pada wanita menjadi subur sehingga akan mempermudah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma dari pria.

Baca Juga :

Alat reproduksi wanita terdiri dari vagina, uterus atau rahim, ovarium atau indung telur, mons veneris, Labia mayora atau bibir besar kemaluan, Labia minora, Vestibulum, dan Hymen.
Berikut adalah bagian-bagian dari alat reproduksi pada wanita :
1. Vagina
vagina memiliki panjang sekitar delapan sampai dengan sepuluh sentimeter dan terletak diantara rectum dan kandung kemih. Vagina merupakan membranasea yang berfungsi untuk menghubungkan Rahim ke bagian luar. vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, sifat ini disebabkan karena adanya degradasi glikogen dan menjadi asam laktat yang dihasilakn oleh bakteri bacillus. vagina juga memiliki selaput lender pada bagian terluar dan juga pada lapisan tengah vagina terdiri dari otot-otot dan lapisan-lapisan lain yang meiliki banyak serat.
Fungsi vagina :
  1. sebagai jalan lahirnya bayi
  2. merupakan tempat ketika sedang melakukan hubungan seksual
  3. tempat untuk menyalurkan darah ataupun menyalurkan lender pada Rahim.
2. Uterus atau Rahim
Uterus adalah wadah untuk Rahim, uterus memiliki berat sekitar 30 gram, uterus juga tersusun dari lapisan otot otot yang kuat, karena uterus nantinya yang digunakan untuk tempat tumbuh kembangnya janin, otot pada uterus memiliki sifat yang elastis sehigga bisa berkembang dan mampu menompang janin pada saat kehamilan. Selain itu pada bagian uterus juga memiliki sel-sel epitel yang berada di dalam dinding Rahim yang memiliki fungsi sebagai membatas uterus.
Bagian uterus :
  1. korupus uteri
  2. fundus uteri
  3. servik uteri
3. Tuba Falopi
tuba fallopi merupakan saluran telur tuba fallopi ini memiliki fungsi untuk membawa sel telur kedalam Rahim, bila dilihat dalam gambar, tuba fallopi memiliki bentuk seperti cabang pada jari, cabang seperti jari ini biasa disebut dengan fimbriare, fimbriare ini bermanfaat ntuk menjangkau ke dalam rongga panggul dan bermanfaat untuk mengambil telur, seperti layaknya jari, dia akan berfungsi untuk mengambil hal yang ada didalamnya dan kemudian dilepaskan pada jalur yang sudah seharusnya. Sel telur ini akan di alurkan ke dalam Rahim.
Fungsi tuba falopi :
  • tempat pertumbuhan pembuahan pada janin, sebelum janin itu masuk kedalam Rahim
  • sebagai alat untuk menangkap ovum
  • digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi
  • merupakan saluran dari ovum dan sperma sehinggg menghasilkan pembuahan yang berbentuk janin.
Bagian oviduk :
  • infundibulum
  • pars ampularis
  • pars ismika
  • pars inertitialis
Kelainan tuba falopi 
  1. kehamilan ektopik, kehamilan ektopik maksudnya adalah kehamilan yang terjadi pada wanita tapi tidak terjadi di dalam Rahim, jadi kehamilan akan terjadi di luar Rahim, kehamilan atau telur itu justru di buahi di sisi tuba fallopi, sehingga disebut dengan kehamilan ektopik, kehamilan ini sangatlah berbahaya, seperti halnya ketika janin tidak berkembang di tempatnya justru janin akan terancam keselamatannya, namun ternyata tidak hanya pada janinnya saja tetapi kehamilan ektopik ini juga mengancam jiwa ibu. Ada hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau menyembuhkan penyakit ini, yaitu dengan melakukan operasi, pada saat operasi ini dilakukan penghilangan sel telur yang sudah tertanam, agar sel telur itu tidak menjadi besar dan malah menyakiti si ibu, dan akan membunuh janin. Ketika tidak melakukan operasi dan pengambilan sel telur pada tuba fallopi justru akan menyebabkan tabung tuba fallopi pecah, karena semakin besar pertumbuhan sel telur tersebut.
  2. Penyakit radang panggul, penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi yang dialami pada organ reproduksi wanita. Yaitu pada Rahim dan juga ovarium serta pada saluran tuba fallopi. Penyakit ini biasanya terjadi karena melakukan hubungan seksual yang tidak sehat, ketika melakukan hubungan seksual ternyata salah satu dari mereka membawa bakteri, bakteri itu akan memasuki vagina, dan dari vagiana kan berjalan melalui saluran tuba fallopi ini, dan saat itulah saluran tuba fallopi menjadi terinfeksi, sehingga jaringan pada tuba fallopi akan terganggu yang mengakibatkan tersumbatnya seluruh tabung pada tuba fallopi.
  3. Endometrosis, adalah penyakit yang terjadi karena adanya kesalahan tumbuh pada jaringan, jaringan yang seharusnya tumbuh di Rahim malah tumbuh berkembang pada tuba valopi sehingga tuba fallopi harus merasakan tekanan kembali, jarigan yang seharusnya ada dirahim akan mengakibatkan rusaknya jaringan tuba fallopi. Jaringan yang tumbuh pada tuba fallopi yang seharusnya pada Rahim akan menyebabkan obtruksi pada Rahim, sehingga tumbuh jaringan parut.
4. Ovarium atau Indung Telur
Ovarium adalah indung telur yang memiliki fungsi paling utama bagi tubuh, overium menghasilkan telur guna untuk memupuk dan juga indung telur ini berguna untuk menghasilkan hormone yang digunakan sebagai reproduksi. Progeseron dan juga estrogen.Pada dasarnya ovarium memang memiliki fungsi sebagai penghasil sel telur, namun ovarium atau indung telur ini dikendalikan oleh hormone gonadortropin realizing, yang dilpaskan dari sel sel saraf pada hipotalamus. Sel-sel ini berfungsi untuk mengirimkan berbagi pesan kepada sel-sel bagian ovarium lainnya melalui kelenjar pituirtara. Kelenjar ini dimanfaatkan oleh ovarium untuk menghasilkan hormot stimulus folic dan juga hormone luteinizing. Hormone-hormon tersebut dimanfaatkan oleh ovarium untuk mengontrol siklus pada menstruasi.
Proses ovarium pada siklus menstruasi
  1. Pada siklus menstruasi bagian ovarium inilah yang akan melepaskan sel telur, bila pada saat sel telur dibuahi maka akan terjadi kehamilan. Ovarium adalah tempat untuk menghasilkan sekaligus menyimpan sel telur yang digunakan untuk pembentukan janin pada saat melakukan hubungan seksual nantinya.
  2. Pada saat telur di dalam ovarium telur-telur ini ditutupi oleh lapisan sel yang biasa disebut dengan lapisan sel folikel. Sel-sel telur ini akan terus berkembang dan berkembang sehingga jika telur itu sudah matang telur akan ikut dialirkan pada saat menstruasi. Sel telur ini pada setiap siklus menstruasi dilepaskan pada ovulasi.
  3. Sel yang menutup telur ini selalu berkembang dan juga sel folikel (penutup sel telur) diproduksi oleh hormonn esterogen. Hormone-hormon ini juga beranfaat untuk persiapan kehamilan.
  4. Sel folikel bisa saja habis dan akhirnya tidak akan mengeluarkan menstruasi lagi yang biasa disebut dengan menopause. Hal ini disebabkan karena ovarium sudah tidak mampu untuk mengeluarkan hormone estrogen dan juga hormone progesterone.
Hormon yang dihasilkan oleh ovarium
Hormone estrogen mendominasi paruh pertama menstruasi, hormone progesterone mendominasi paruh kedua menstruasi. Kedua hormone ini memiliki manfaat untuk mengatur siklus menstruasi. Selain itu hormone ini juga bermanfaat untuk meniapkan lapisan Rahim, dan pada Rahim akan membentuk lapisan plasenta yang akan digunakan untuk melindungi bayi nantinya. Ovarium ini melekat pada Rahim, tapi tidak langsung melekat pada sisa saluran reproduksi manusia.
5. Mons veneris
mons veneris atau juga memiliki kata lain mons pubis, kerap sekali disebut sebagai kemaluan, mons veneris ini merupakan lapisan lemak yang berfungsi untuk menutupi tulang pada kemaluan.
Fungsi mons veneris
  1. sebagai perlindungan untuk kemaluan
  2. melindungi tulang dan jaringan yang ada di bagian bawah kemaluan
  3. melindungi kemaluan pada saat melakukun hubungan seksual
  4. sebagai sarana untuk melayani dan mengamankan organ dari bahaya apapun
  5. membantu mearangsang dan menambah daya seksualitas pada pasangan.
  6. Menghasilkan bau yang dapat merangsang seksual
mon veneris ini memiliki berbagai macam bagian diantaranya adalah bibir besar, atau labia minora, lubang vagina dan juga klitoris.
6. Labia mayora atau bibir besar kemaluan
bagian ini merupakan bagian luar dari kemaluan wanita, bagian ini berbentuk seperti bibir tapi agak terlihat lebih lebar, pada bagian ini terdiri dari jaringnan kelenjar keringan dan juga jaringan lemak
7. Labia minora
sama seperti labia mayora tetapi labia minora ini terletak di dalam labia mayora. Labia minora ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya seks yang akan dikelauarkan
8. Vestibulum
organ ini dibatasi oleh labia minora dan organ ini dibatasi oleh pertemuan dua labia minora vestibilum adalah tempat saluran kencing
9. Hymen
hymen atau biasa disebut dengan selaput darah wanita, selaput darah wanita adalah selaput lender yang merupakan suatu lipatan lipatan dan menutimi introits vagina. Hymen atau selaput darah ini memiliki berbagai macam bentuk seperti bulat dan juga seperti bulan sabit. Ada juga bentuk yang memiliki pemisah. Bentuk dari selaput ini bermacam-macam ada juga yang lunak dan ada pula yang kaku. Selaput dara ini hanya dapat dilalui oleh jari kelingking, bila selaput dara ini masih utuh dan belum terluka.
Bagian dari selaput dara wanita atau hymen
Hymen memilki pembuluh darah, meskipun hanya sedikit sekali, sehingga jika hymen pada wanita robek, ini akan menghasilkan darah dan mengeluarkan darah, tapi tak jarang tak ada darah yang keluar akibat robeknya hymen tersebut, karena sebenarnya sangat sedikit sekali pembuluh darah yang dimiliki oleh hymen. Selain pembuluh darah yang kecil dan halus, hymen juga memiliki selaput yang sangat elastis, sehingga dalam berhubungan seksual ketika penis hendak masuk kebagian ini tidak akan merobek bagian hymen ini, karena saking elastisnya hymen tersebut. Terkadang dari selaput dara atau hymen ini wanita mengetahui apakah masih perawan atau tidak, padahal indikasi dari keperawanan seseorang tidak hanya dilihat dari pemeriksaan ada tidaknya hymen tersebut, karena hymen bisa juga saking halusnya dan tidak begitu terlihat.
Memang banyak sekali fungsi dalam setiap bagian alat reproduksi, bahkan masih banyak yang belum diketahui dan masih banyak fungsi fugsi lain yang lebih luar biasa lagi, untuk itu ada beberapa factor yang menyababkan mengapa setiap manusia harus menjaga organ reproduksinya, selain organ reproduksi digunakan sebagai alat reproduksi dan menambah keturunan organ ini juga bermanfaat untuk memberi rangsangan dan gairah seksual pada setiap manusia. Jadi adanya organ reproduksi baik pada wanita maupun pada pria sengatlah penting sekali. Selain dari berbagai fungsi diatas, alat reproduksi juga memiliki beberapa macam kelainan jika tidak dapat menjaganya dengan baik. Adapun kelainan pada organ reproduksii akan dijabarkan dibawah ini.

Kelainan Organ Reproduksi

  1. AIDS – AIDS disebabkan oleh virus HIV dimana virus ini akan menyerang sisitem kekebalan tubuh, penyakit ini juga termasuk penyakit yang menular, bisa jadi penyakit ini terjadi pada saat berhubungan seksual
  2. SIFILIS – Sifilis atau raja singga ini terjadi karena adanya bakteri troponema palladium, selain itu penyaki sifilis in juga termasuk penyakit yang menular, dan menularan pada penyakit sifilis ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
  3. Genore – Penyakit ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri neisseira gonokokus dan penyakit ini sama dengan penyakit yang lain lainnya, penyakit ini terjadi karena adanya hubungan seksual yang tidak sehat. Penyakit ini biasanya ditandai dengan rasa sakit ketika sedang buang air besar.

Minggu, 01 Maret 2020

Sistem regulasi manusia

Sistem Regulasi Manusia : Saraf, Hormon, Alat Indra dan Gangguan atau Kelaian adalah Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh (system regulasi) yang terdiri dari saraf, endokrin (hormone), dan pengindraan.

sistem-regulasi-manusia


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Sistem Ekskresi Pada Manusia Secara Lengkap

Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Sistem Regulasi Manusia

Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh (system regulasi) yang terdiri dari saraf, endokrin (hormone), dan pengindraan. System saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan system saraf dilakukan oleh benang-benang saraf. System hormone mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Hormone bekerja jauh lebih lambat, tetapi teratur dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormone dilakukan melalui pembuluh darah. Alat indera merupakan reseptor rangsang dari luar. Alat indera meliputi mata, telinga, kulit, hidung dan lidah.

System regulasi  pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra. Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja lambat dalam. Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, akson, dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier. Sel saraf yang berfungsi menerima rangsang (reseptor) disebut saraf sensori. Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke efektor disebut saraf motori. Sedangkan sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motori disebut neuron intermediat.

Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis gerakan ada manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang melalui jalur neuron sensori-interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan gerak refleks tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil (serebelum), jembatan varol, dan medulla oblongata (sumsum lanjutan). Setiap bagian otak memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh. Otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, kenisfan, dan interpretasi kesan. Otak kecil sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi motor/gerakan. Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin.


Sistem Saraf

Pada sistem saraf mempunyai pusat pengaturan yang disebut dengan sistem sarf pusat. Untuk menyampaikan suatu pengaturan sistem saraf pusat dibantu oleh sistem saraf tepi. Fungsi sistem saraf pada manusia sebagai berikut :
  • Mengatur organ-organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja.
  • Menerima rangsangan sehingga dapat mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi dilingkungan sekitar.
  • Mengendalikan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan yang terjadi pada tubuh.

SISTEM SARAFJaringan saraf

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
Jaringan saraf
Terdapat 3 macam sel saraf
  1. Sel Saraf Sensorik
    Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
  2. Sel Saraf Motorik
    Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
  3. Sel Saraf Penghubung
    Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.

Organisme perlu mengenali parubahan lingkungannya. Perubahan lingkungan itu dapat merupakan rangsangan atau stimulus bagi organisme. Menurut asalnya, rangsangan dibedakan menjadi dua macam, yaitu rangsangan dari luar tubuh dan dari dalam tubuh. Rangsangan dari luar tubuh misalnya suara, cahaya, bau, panas, dan tekanan. Rangsangan dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, haus, dan nyeri. Menurut rangsangan mekanis adalah sentuhan dan tekanan. Contoh rangsangan kimia adalah rasa manis, pahit, asam, bau. Contoh rangsangan fisik adalah suhu, listrik, gravitasi, cahaya, dan suara.

Untuk dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungannya, organisme memerlukan tiga komponen utama yaitu reseptor, sistem saraf, dan efektor.
  1. Reseptor.
    Reseptor atau penerima merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Alat indra kita adalah reseptor (penerima) rangsang tertentu. Pada indra terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka terhadap rangsang tertentu. Rangsangan yang diterima diteruskan melalui serabut saraf sebagai impuls saraf.
  2. Sistem saraf
    Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan system saraf tepi. Sistem saraf berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan rangsangan ke efektor.
  3. Efektor
    Efektor merupakan struktur yang meleksanakan aksi sebagai jawaban terhadap impuls yang dating padanya. Efektor yang penting pada manusia adalah otot.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi Sistem Saraf Otonom Beserta Penjelasannya

Sel Saraf (neuron)

Sistem saraf dibangun oleh triliunan sel saraf atau neuron. Sel saraf memiliki kepekaan terhadap rangsang dan mampu menghantarkannya. Sebuah sel saraf memiliki satu badan sel yang memiliki sitoplasma dan inti sel.
Badan sel memiliki sebuah inti dan didalam sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl. Butir-butir Nissl berfungsi untuk mensintesius protein karena di dalam butir tersebut mengandung RNA. Badan sel ini hanya terdapat pada saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada ganglion. Ganglion merupakan sekumpulan badan sel saraf yang terdapat di luar saraf pusat. Ciri khas lain dari sel saraf adalah adanya neurofibril yang terdapat di seluruh badan sel meluas sampai dendrit dan neurit. Dari badan sel keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma. Ada dua macam tonjolan sitoplasma, yaitu dendrite dan neurit. Dari badan sel keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma.

Ada dua macam tonjolan sitoplasma, yaitu dendrit dan akson.
  1. Dendrit merupakan tonjolan sitoplasma yang terletak pada badan sel, berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor atau dengan ujung-ujung akson dari neuron lain. Pada umumnya dendrit berupa serabut pendek, tetapi pada sel saraf sensori, dendrit berukuran panjang.
  2. Neurit (akson) merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi menyalurkan impuls dari badan sel. Neurit dari beberapa sel saraf dibungkus oleh selaput mielin. Selaput atau selubung myelin ini tersusun sebagian besar oleh lemak. Neurit diibaratkan sebagai kabel listrik; kawat halus di dalamnya sebagai neurofibril dan pembungkusnya sebagai selaput myelin. Selaput mielion berfungsi untuk melindungi neurit dan memberi nutrient, selaput myelin merupakan kumpulan sel Tidak semua bagian neurit deselubungi selaput mielin. Pada tempat-tempat tertentu terdapat suatu penyempitan melingkar (sirkuler) yang disebut nodus Ranvier (Node of Ranvier), sehingga serbut saraf tampak seperti buku-buku.
tonjolan sitoplasma
Nama
Struktur
Fungsi
Neuron sensoriBadan selnya bergelombang membentuk ganglion. Aksonnya pendek, sedangkan dendritnya panjangMembawa rangsangan ke system saraf pusat
Interneuron (neuron intermediet)Dendritnya pendek dan aksonnya ada yang pendek dan panjangMenerima rangsangan dari neuron sensori atau neuron intermediet yang lain.
Neuron motorDendrite pendek dan aksonnya panjangMembawa/meneruskan system saraf pusat ke efektor
Berdasarkan pada struktur dan fungsinya, terdapat tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf sensori, motor, dan konektor (interneuron).
  • Sel Saraf Sensori (Neuron Sensori)
    Sel saraf sensori merupakan sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf dari alat indra menuju ke sumsum tulang belakang. Oleh karena itu sel saraf sensori disebut juga sel saraf indra. Dendritnya berhubungan dengan indra untuk menerima rangsang, sedangkan neuritnya berhubungan dengan sel saraf lain.
  • Sel Saraf Motori (Neuron Motor)
    Sel saraf ini berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tilang belakang menuju ke otot aatu kelenjar tubuh. Sel saraf ni disebut juga sebagai sel saraf penggerak. Dendritnya berhubungan dengan neurit dari neuron lain sedangkan neuritnya berhubungan dengan efektor. efektor biasanya berupa otot atau kelenjar tubuh. Badan sel saraf motor terdapat pada pusat saraf.
  • Sel Saraf Konektor (Interneuron)
    Interneuron atau neuron konektor merupakan sel sarf berkutub banyak (multi polar) yang memiliki banyak dendrite dan akson. Fungsi sel saraf ini disebut pula sebagai sel saraf perantara atau penghubung. Ujung dendrit sel saraf yang satu berhubungan dengan ujung neurit sel saraf yang lain. Pada pertemuan ujung neurit dengan dendrit sel saraf berikutnya terdapat celah sempit yang disebut sinapsis. Pada tempat tertentu, badan sel saraf terkumpul membentuk simpul saraf yang disebut ganglion.

Prinsip Penghantar Impuls

Rangsangan yang diterima oleh saraf sensori dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis. Sinapsis merupakan titik pertemuan antara terminal neuron yang satu dengan lainnya.
Penghantaran lewat sel saraf
  1. Penghantaran lewat sel saraf
    Jika tidak ada penghantaran, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat. Muatan listrik di luar membrane neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negative.keadaan seperti ini disebut juga polarisasi. Jika neuron dirangsang dengan kuat, maka permeabilitas membrane akan berubah. Akibatnya, polarisasi membrane berubah. Polarisasi mengalami pembalikan di lokasi tertentu. Kemudian proses pembalikan polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membrane neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut periode refraktori.

  2. Penghantaran lewat sinapsis
    Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron. Jika impuls tiba di tombol sinapsis, maka akan terjadi peningkatan permeabilitas membrane prasinapsis terhadap ion Ca. akibatnya, ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membrane prasinapsis sambil melepaskan neurotransmitter ke celah sinapsis. Neurotransmitter membawa impuls ke membrane post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membrane post-sinapsis, misalnya enzim asetilkolinesterase. Jika neurotransmitternya berupa asetilkolin, maka akan dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat. Kolin dan asam etanoat ini kemudian disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.

Gerak Refleks

Gerak merupakan salah satu aktivitas tubuh yang dapat digunakan untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Sering kali dalam kehidupan sehari-hari kita melkukan gerakan yang disadari maupun yang tidak kita sadari.
Impuls pada gerak biasa melalui perjalan yang berbeda dengan gerak refleks. Pada gerak biasa, impuls yng diterima oleh reseptor berjalan ke saraf sensori, selanjutnya dibawa ke otak untuk di olah. Hasil olahan di otak berupa tanggapan akan dibawa oleh saraf motor menuju ke efektor.

Gerak refleks melalui jalan pendek, yaitu diawali dari reseptor sebagai penerima rangsang kemudian dibawa oleh saraf konektor ke pusat saraf. Impuls tersebut selanjutnya diteima sel saraf konektor tanpa diolah oleh otak, kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motor menuju ke efektor. jalannya impuls pada suatu kegiatan refleks disebut lengkung refleks. Berdasarkan letak penghubungnya, gerak refleks dibedakan menjadi refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Disebut refleks otak apabila saraf penghubungnya terletak didalam otak, misalnya refleks pupil mata yang membesar atau mengecil sebagai respons terhadap perubahan intensitas cahaya. Disebut refleks sumsum tulang belakang apabila saraf penghubungnya terletak di dalam sumsum tulang belakang. Misalnya refleks pada lutut.

Susunan Sistem Saraf

System saraf pusat

System saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Seluruh aktivitas tubuh kita dikendalikan oleh system saraf pusat tersebut. Otak berfungsi sebagai pusat koordinasi dalam tubuh. Otak dilindungi oleh tengkorak sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ system saraf juga dilindungi oleh selaput otak yang disebut meninges. Meninges terdiri dari tiga lapis, dari dalam keluar, yaitu:
  1. Pia mater
    Pia mater adalah selaput paling dalam dan sangat dekat dengan permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan ini menyelipkan diri ke dalam celah-celah yang ada pada otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah, sehingga berperan dalam menyalurkan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme.
  2. Araknoid
    Araknoid berupa selaput jarring yang lembut, terletak anatar pia mater dan dura mater.
  3. Dura mater
    Dura mater merupakan lapisan terluar yang padat dan keras serta bersatu dengan tengkorak.
System saraf pusat
  • Otak
    Otak merupakan pusat saraf utama, terletak didalam rongga tengkorak. Ukuran otak manusia bervariasi, ditentukan oleh jenis kelamin, umur, dan ukuran fisik seseorang. Ukuran otak manusia mencapai maksimum pada usia 18 tahun. Berat otak orang dewasa sekitar 1,4 kg. Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar. Otak dibagi menjadi 3 daerah, yait otak depan, otak tengah dan oatk belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio, sedangkan pada otak manusi dewasa sudah tidak tampak nyata karena masing-masing terdiri dari beberapa bagian atau lobus.

  • Thalamus
    Thalamus memproses seluruh rangsangan sebelum disampaikan ke bagian lain di otak. Jadi, thalamus merupakan pusat penerus impuls sensori ke berbagai bagian sensori serebrum. Thalamus juga melakukan persepsi terhadap rasa sakit dan rasa menyenangkan. Thalamus mengatur dan mengoordinasi manifestasi luar dari emosi.

  • Hipotalamus
    Hipotalamus memiliki fungsi penting untuk mengontrol sejumlah fungsi autonom. Hipotalamus merupakan pusat koordinasi system saraf autonom yang mengendalikan suhu tubuh, selera makan, lapat, haus, keseimbangan metabolism karbohidrat dan lemak, tekanan darah, tingkah laku, dan tidur. Hipotalamus juga mengontrol fungsi tertentu kelenjar pituitary (kelenjar hipofisis) dengan menghasilkan faktor pelepas.

  • Kelenjar pituitary
    Kelenjar pituitary atau hipofisis serebri adalah kelenjar endokrin yang terletak di lekuk kecil pada dasar tengkorak (selatursika), tepat di bawah hipotalamus dan dihubungkan oleh tangkai kecil. Satu-satunya fungsi kelenjar pituitary yang telah diketahui adalah sekresi hormone.

System saraf tepi

Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar.
  1. Sistem Saraf Sadar
    Sistem saraf sadar artinya saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar, di bawah komando kesadaran kita. Sebagai contoh, tangan kita gerakan karena secara sadar kita ingin mengambil gelas; bibir bergerak karena kita sadar ingin berbicara. System saraf sadar meliputi system saraf kepala dan sistem saraf tulang belakang. Sistem saraf kepala disusun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak.

  2. Sistem Saraf Tak Sadar
    Sumsum saraf ini terletak khusus di sumsum tulang belakang. Susunan saraf simpatik dan saraf tulang belakng. Susunan saraf autonom dan saraf parasimpatetik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak padaposisi ganglion. Saraf simpatetik memilki ganglion yang terletak di sepanjang tulang punggung yang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga memiliki serabut praganglion pendek dan memilki serabut postganglion yang panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memilki serabut praganglion yang panjang akarena ganglion menempel pada organ yang dibantu efektor dan memilki serabut postganglion pendek.


Sistem Hormon

Sistem Hormon
Sistem Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin disebut pula kelenjar buntu karena tidak memilki saluran tersendiri. Sekresi kelenjar endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon yang dihasilkan dikembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah. Hormon tersebut akan mempengaruhi jaringan dan organ sasaran atau organ target yang letaknya jauh dari kelenjar. Tidak seperti sistem syaraf, pengaruh hormon berjalan lambat.. meskipun demikian, karena hormon mempengaruhi metabolisme sel, maka pengaruhnya pada jaringan dan menetap. Selain dihasilkan dari kelenjar endokrin, hormon ada pula yang dihasilkan dari sel-sel saraf tertentu yang disebut sel neurosekretori. Hormon yang dihasilkan disebut neurohormon.

Di dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan internal, reaksi terhadap stress, serta tingkah laku. Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya sedikit diperlukan, akan tetapi mempunyai pengaruh yang sangat luas. Hormon dikeluarkan sebagai respons atas rangsangan saraf secara langsung kepada kelnjar yang cocok. Contohnya sekresi adrenalin dari medulla adrenal terjadi karena stimulasi dari sistem saraf simpatetik atau karena substansi tertentu dalam darah. Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, epifisis, tiroid, paratiroid, timus, glandula adrenal, pancreas, kelenjar kelamin, kelenjar pencernaan. Berikut ini akan dibahas lebih rinsi masing-masing kelenjar tersebut.

Jenis Sistem Hormon

Kelenjar Hipofisis (Pituitari)

Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan tulang selatursika di bagian tengah tulang baji. Ukurannya kurang lebih sebasar kacang ercis. Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior (depan), intermediet (tengah), dan posterior (belakang). Lobus intermedit terdapat dalam kelenjar putuitari bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya merypakan sisa saja.

Meskipun berukuran kecil, hipofisis memegang peranan penting dalam koordibasi tubuh sehingga sering disebut master of glands. Berikut ini bahasan tentang kelenjar hipofisis bagian anterior, posterior, dan tengah.
  1. Kelenjar Hipofisis Anterior
    Kelenjar ini merupakan penghasil hormon yang paling beraneka raga mdan mempengaruhi bermacam-macam organ. Hormon diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika produksi suatu hormon kurang atau berlebihan akan membawa akibat yang tidak diinginkan. Misalnya jika produksi hormon somatotrof terlalu berlebihan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa. Apabila berlebihan hormone somatotrof terjadi di usia dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan ujung-ujung tulang kearah samping. Sebaliknya, jika hormon somatotrof terlalu sedikit maka akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan atau kekerdilan.

  2. Kelenjar Hipofisis Posterior dan Tengah
    Hipofisis bagian tengah hanya menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH). MSH mempengaruhi warna kulit individu.

Sistem Hormon

Kelenjar Epifisis

Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas. Hingga saat ini belum dapat diketahuai dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.
Kelenjar Hipofisis (pitutary) adalah sebuah kelenjar yang terletak di dekat hipotalamus yang disebut juga Master of glands karena kelenjar ini banyak mempengaruhi kerja kelenjar lain.

Hormon yang dihasilkan kelenjar Hipofisis :
  • Gonadotropin, terdiri atas FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Lutenizing Hormone) berfungsi mengatur kerja gonad (kelenjar kelamin).
  • Somatotropin atau GH (Growth Hormone), berfungsi memacu pertumbuhan organ tubuh.
  • Terotropik atau TSH (Tyroid Stimulating Hormone), berfungsi merangsang kelenjar gondok (tiroid) untuk menskresikan Anoksin.
  • Kortikotropin atau ACTH (Adrene Corticotropic Hormone), berfungsi merangsang diskresinya hormon dan kelenjar anak ginjal.
  • Prolaktin atau LTH (Lactogenic Hormone), berfungsi mengatur pengeluaran air susu pasca melahirkan.

Kelenjar Hipofisis, terdiri dari 3 bagian dengan masing-masing fungsi yaitu :
  1. Kelenjar Hipofisis bagian depan (Hipofisis lobus anterior)
    • Merangsang sekresi dan pertumbuhan korteks anak ginjal
    • Mempengaruhi kerja kelenjar gondok (tiroid)
    • Merangsang pengeluaran air susu
    • Mempengaruhi kerja kelenjar anak gondok (paratiroid)
    • Merangsang pertumbuhan sperma dan sel telur
  2. Kelenjar Hipofisis bagian tengah (Hipofisis lobus intermediate)
    • Merangsang sel-sel untuk menghasilkan pigmen
  3. Kelenjar Hipofisis bagian belakang (Hipofisis lobus posterior)
    • Merangsang uterus dalam proses melahirkan
    • Mengatur kadar air dalam tubuh dan mengatur volume urine
    • Merangsang penyempitan pembuluh darah hingga dapat menaikkan glukosa menjadi glikogen

Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan sebelah jakun dan terdiri dari dua lobus, hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin. Tiroksin mengandung yodium.
Hipertiroid (kelebihan produksi hormone tiroid) menyebabkan gejala hipermetabolisme atau disebut juga morbus basedowi dengan tanda-tanda yaitu gugup, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, mulut ternganga, dan mata lebar (eksoftalmus). Hipotiroid sebelum dewasa menyebabnkan kretinisme (kerdil), penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal. Hipotiroid pada orang dewasa menyebabkan miksedema, dengan gejala laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok.

Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah kedua sisi laring dan terletak di sebelah anterior trakea. Kelenjar ini akan menghasilkan dua macam hormon yang bermakna yakni tiroksin dan triiodotironin yang biasanya disebut T4 dan T3, yang sangat mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid terdiri atas banyak sekali folikel-folikel yang tertutup (diameternya antara 100-300 mikrometer) yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut koloid dan dibatasi oleh sel epitel kuboid yang mengeluarkan hormonnya ke bagian folikel itu. Unsur utama dari koloid adalah glikoprotein tiroglobulin besar, yang mengandung hormon tiroid di dalam molekul-molekulnya. Tiroglobulin mengandung 70 asam amino tirosin dan merupakan substrat yang utama yang bergabung dengan iodida untuk membentuk hormon tiroid.

Fungsi Kelenjar tiroid
  1. Meningkatkan sintesa protein
    Salah satu fungsi tiroksin adalah meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria dan selanjutnya tiroid meningkatkan kecepatan pembentukan ATP untuk membangkitkan fungsi seluler.
  2. Efek terhadap pertumbuhan
    Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama kehidupan paskalahir.
  3. Efek pada metabolisme karbohidrat
    Hormon tiroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat termasuk penggunaan glukosa yang cepat oleh sel, meningkatkan glikolisis, meningkatkan glukogenesis, meningkatkan kecepatan absorpsi dari saluran cerna dan bahkan meningkatkan sekresi insulin.
  4. Efek pada metabolisme lemak
    Pada dasarnya semua aspek metabolisme lemak juga ditingkatkan dibawah pengaruh hormon tiroid. Lemak yang disimpan dalam tubuh akan lebih banyak dipecah dari elemen jaringan lain. Hormon tiroid juga mempercepat proses oksidasi asam lemak bebas oleh sel.
  5. Efek pada plasma dan lemak hati.
    Hormon tiroid akan menurunkan jumlah kolesterol, fosfolipid dan trigliserida dalam darah walaupun sebenarnya hormon ini juga meningkatkan asam lemak bebas.
  6. Efek pada laju metabolisme basal
    Oleh karena hormon tiroid meningkatkan metabolisme basal maka kelebihan hormon ini kadangkala akan meningkatkan laju metabolisme basal setinggi 60 sampai 100 persen di atas nilai normal.
  7. Efek pada berat badan
    Bila produksi hormon tiroid sangat meningkat maka hampir selalu menurunkan berat badan, dan bila produksinya berkurang maka hampir selalu timbul kenaikan berat badan.
  8. Efek pada sistem kardiovaskular
    Meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak jumlah produk akhir dari metabolisme yang dilepaskan dari jaringan. Efek ini menyebabkan vasodilatasi sehingga meningkatkan aliran darah. Akibatnya curah jantung meningkat. Hormon tiroid juga meningkatkan frekuensi dan kekuatan denyut jantung. Begitu juga halnya pada volume darah yang dapat sedikit meningkat.
  9. Efek pada sistem respirasi
    Meningkatnya kecepatan metabolisme akan meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida. Efek ini mengaktifkan semua mekanisme yang meningkatkan kecepatan dan kedalaman pernafasan
  10. Efek pada saluran cerna
    Hormon tiroid meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran cerna
  11. Efek pada sistem saraf pusat
    Meningkatkan kecepatan berfikir tetapi juga sering menimbulkan disosiasi pikiran
  12. Efek pada terhadap fungsi otot
    Peningkatan hormon tiroid biasanya menyebabkan otot bereaksi dengan kuat. Salah satu gejala yang paling khas adalah tremor halus pada otot.
  13. Efek pada tidur
    Oleh karena efek yang melelahkan dari hormon tiroid pada otot dan sistem saraf pusat maka penderita hipertiroid seringkali merasa capai terus menerus tetapi karena efek eksitasi hormon tiroid pada sinaps akan timbul kesulitan tidur.